Minggu, 13 Mei 2012

Cara hidup dan Faktor Klimatik

Tahukah kamu dimanakah tanaman anggrek dapat tumbuh? Apakah tanaman anggrek dapat tumbuh dimana saja? Tanaman anggrek dapat tumbuh di daerah subtropis dan daerah tropis tergantung dari jenis anggrek itu sendiri. Misal jenis anggrek yang tumbuh baik di daerah tropis adalah jenis Anggrek Dendrobium dan Phalaenopsis. Pada dasarnya ada beberapa kondisi optimal yang menyebabkan anggrek dapat tumbuh dengan baik. kondisi tersebut berkaitan dengan cahaya, matahari, suhu, angin dan air.
Hanya hutan yang masih bagus dan terjaga yang dapat mendukung kehidupan anggrek. Ditemukannya anggrek yang sehat dalam gerombolan cukup besar menunjukkan bahwa habitatnya (hutan) masih cukup bagus. Hal ini berarti juga sebaliknya. Menjaga anggrek berarti juga melindungi pohon dan hutan tempatnya tumbuh. Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging" tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sehingga sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
A.    Habitat Tanaman Anggrek
            Dimanakah kamu sering melihat tanaman anggrek tumbuh? Di pot atau menempel di pohon? Bagaimana cara hidup tanaman anggrek?
Tanaman anggrek Menurut Ayub S. Parnata (2005:40-43), berdasarkan tempat tumbuhnya, tanaman anggrek dapat dikelompokan menjadi 5 golongan, sebagai berikut:
1.      Anggrek epifit
Anggrek epift adalah anggrek yang hidup menempel pada cabang batang, dahan dan ranting pohon, baik yang masih hidup, mati atau melapuk. Anggrek epifit dapat hidup dengan menempel di tebing-tebing, dinding gua dan bebatuan. Kebutuhan nutrisi diperoleh dari udara melalui akar gantung atau akar nafas. Contoh anggrek ini adalah Cattleya, Phalaenopsis, Vanda dan Dendrobium.
2.      Anggrek semi epifit
Anggrek semi epifit hidup dengan cara yang sama dengan anggrek epifit. Hal yang membedakan dengan anggrek epifit adalah anggrek semi epifit memperoleh nutrisi dari substrat tempat anggrek ini menempel. Contoh anggrek jenis ini adalah Brassavola, Laelia dan Epidendrum.
3.      Anggrek terestial
Anggrek terestial hidup dan tumbuh di atas permukaan tanah. Anggrek tipe ini disebut juga anggrek tanah. Anggrek ini tumbuh baik pada tanah yang mengandung humus tebal. Ada dua subtipe dari anggrk tanah yaitu terestrial murni dan terestrial semu. Disebut terestrial murni karena akar dan batangnya terletak di dalam tanah, contohnya: Habenaria dan Crystostylis. Pada subtipe terestrial semu, seluruh atau sebagian batang anggrek berada di atas tanah dan akarnya tidak begitu dalam memasuki tanah, contohnya: Coelogyne dan Cymbidium.
4.      Anggrek semi-terestrial
Anggrek semi-terestrial mempunyai cara hidup yang hampir sama dengan anggrek terrestrial, tetapi anggrek jenis ini tidak mempunyai umbi semu (psedobulb). Akar tanaman ini terdiri dari akar udara dan akar yang merambat di permukaan tanah, contohnya: Arachnis, Arudina, Paphiopedilum, Aranda, Renanthera dan Vanda.
5.      Anggrek saprofit
Anggrek saprofit hanya terdiri dari akar, tidak memiliki batang, daun, tetapi tetap dapat berbunga. Anggrek ini tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering dan sangat sedikit membutuhkan cahaya. Contoh anggrek ini adalah Chilochista javanica.
B.     Faktor Klimatik yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Anggrek
Tanaman anggrek membutuhkan kelembaban tinggi (40-80% tergantung jenisnya), temperatur udara yang tidak terlalu tinggi (25-32°C di dataran rendah, 10-27°C di dataran tinggi) dan cahaya matahari yang tidak terlalu terik yaitu kurang dari 25%. Hanya hutan yang masih bagus dan terjaga yang dapat mendukung kehidupan anggrek. Ditemukannya anggrek yang sehat dalam gerombolan cukup besar menunjukkan bahwa habitatnya (hutan) masih cukup bagus. Hal ini berarti juga sebaliknya. Menjaga anggrek berarti juga melindungi pohon dan hutan tempatnya tumbuh. Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
Pada dasarnya ada beberapa kondisi optimal yang menyebabkan anggrek dapat tumbuh dengan baik. kondisi tersebut berkaitan dengan cahaya, matahari, suhu, angin dan air.
1.      Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat penting bagi pertumbuhan anggrek. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang berguna dalam fotosintesis. Fotosintesis sendiri akan menghasilkan energi yang berguna bagi seluruh kehidupan anggrek. Dilihat dari kebutuhan terhadap cahaya matahari, secara garis besar anggrek dibagi menjadi tiga kelompok:
a.    Anggrek yang tumbuh baik di daerah yang terkena cahaya matahari langsung atau memerlukan 100% cahaya matahari. Contohnya Arachnis, Renanthera, Vandhopsis dan Vanda terete.
b.    Anggrek yang setengah ternaungi atau memerlukan 40%-50% cahaya matahari. Contohnya Cymbidium, Oncidium, Vanda, Dendrobium dan Cattleya.
c.    Anggrek yang tumbuh di daerah yang ternaungi (teduh) atau hanya memerlukan cahaya matahari kurang dari 25%. Contohnya Paphiopedilum dan Phalaenopsis (Ayub.2007: 26-27).
2.      Ketinggian Tempat
Anggrek tumbuh baik di daerah tropis. Meskipun demikian ketinggian tempat ikut menentukan pertumbuhannya. Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, anggrek dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a.    Anggrek yang baik tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian 1.001 m dpl (dari permukaan laut) dengan suhu siang 18-210C dan pada malam hari 13-180C. Contohnya jenis anggrek Cymbidium, Miltonia dan Paphiopedium.
b.    Anggrek yang baik tumbuh di dataran sedang dengan ketinggian 501-1.000 m dpl. Suhu pada siang hari 29-320C dan pada malam hari 19-210C. Contohnya jenis anggrek Dendrobium, Catlleya, Phalaenopsis dan Oncidium.
c.    Anggrek yang tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian sampai 500 m dpl. Suhu pada siang hari 34-380C dan suhu pada malam hari 22-240C. Contohnya jenis anggrek Arachnis, Renanthera dan Vanda (Ayub.2007:29)
3.    Sirkulasi Udara
Anggrek membutuhkan sirkulasi udara yang baik. udara yang baik untuk pertumbuhan anggrek adalah udara yang berembus lembut secara terus menerus sepanjang hidupnya. Sirkulasi udara yang terus-menerus ini berguna untuk pergantian udara di permukaan daun dan akar. Sirkulasi udara yang terlalu kencang bisa menyebabkan anggrek mengalami dehidrasi karena air di permukaan daun dan akar mudah terbawa hembusan udara. Sebaliknya, jika udara tidak berhembus, proses respirasi dan fotosintesis tidak berjalan dengan baik (Ayub.2007:33).  
4.    Kelembaban Udara
Kelembaban yang paling baik bagi pertumbuhan anggrek tidak kurang dari 70%. Pada kelembaban udara 50%, anggrek dapat tumbuh dengan baik tapi tidak sebaik pada kelembaban 70%. Kelembaban tinggi bukan berarti anggrek akan tumbuh baik jika akarnya terendam air. Pada kondisi ini tanaman anggrek akan mudah terserang penyakit, seperti penyakit busuk daun dan busuk tunas. Di alam saat terjadi hujan, tanaman anggrek akan basah, tetapi dua jam kemudian kering kembali. Hal ini mengindikasikan bahwa tanaman anggrek tidak menyukai keadaan becek dan banyak air.
Pada kelembaban yang terlalu kering, kebutuhan tanaman anggrek terhadap air sulit terpenuhi dan pada keadaan terlalu kering anggrek juga sangat rentan terhadap serangan penyakit dan dehidrasi (Ayub. 2007: 35).
5.    Fotoperiodisitas (intensitas cahaya)
Fotoperiodisitas adalah lama pencahayaan matahari terhadap tanaman anggrek. Pembungaan anggrek salah satunya dipengaruhi oleh fotoperiodisitas ini.  Lama atau tidaknya pencahyaan terhadap tanaman anggrek akan berpengaruh terhadap sintesis hormon florigen (hormon tumbuh yang memacu pembentukan bakal bunga). Saat periode gelap lebih lama daripada terang, sintesis hormon florigen lebih banyak dan bakal bunga akan tumbuh lebih cepat.
Indonesia termasuk daerah tropis yang memiliki periode gelap dan terang sepanjang tahun yang relatif berimbang. Karenanya anggrek yang cocok tumbuh di Indonesia antara lain Dendrobium, Phalaenopsis dan anggrek asli Indonesia lainnya.
6.    Faktor Genetis
Pertumbuhan anggrek juga sangat ditentukan oleh faktor genetis. Faktor genetis merupakan faktor yang diturunkan oleh induk anggrek kepada anakannya. Faktor inilah yang membedakan berbagai jenis anggrek (Ayub. 2007: 36)

1 komentar:

aris mengatakan...

kak, boleh minta referensi jurnal/ahsil penelitian dari Bapak Ayub 2007 yag ditulis pada artikel kaka? :) terimakasih, jika berkenan, mohon maaf harap dkrim ke email saya di gabrielaris27@yahoo.com, saya perlu bantuan kakak untuk skripsi saya kak :) terimakasih banyak :')

Posting Komentar